Breaking News:

Musim Penghujan; jaga kesehatan, waspada bencana banjir, longsor dan wabah demam berdarah

BPBD Tanggamus Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi 2025



Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi 2025 di Pantai Muara Indah, Kotaagung. Kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah dan seluruh unsur terkait dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada periode penghujan.

Apel siaga diikuti oleh unsur TNI, Polri, Tagana, Basarnas, PMI, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, relawan, serta masyarakat pesisir. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus yang dalam arahannya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dan kesiapan seluruh sumber daya menghadapi ancaman banjir, longsor, serta gelombang pasang.


“Apel ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kewaspadaan, dan menyiapkan langkah cepat tanggap darurat ketika terjadi bencana,” ujar Irvan Wahyudi, Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus dalam amanat apel.

Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tanggamus, 11 Rumah Rusak — BPBD Lakukan Penilaian Cepat


Bupati Tanggamus Serahkan Bantuan Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Gempa

Gempa bumi bermagnitudo 4,5 mengguncang wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat malam, 26 September 2025, sekitar pukul 21.55 WIB. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 5,47° Lintang Selatan dan 104,51° Bujur Timur, atau 19 kilometer barat laut Tanggamus, dengan kedalaman lima kilometer.

Guncangan yang bersumber dari gempa dangkal ini dirasakan cukup kuat di sejumlah pekon di Kecamatan Semaka. Masyarakat sempat merasakan getaran dalam waktu singkat, namun tidak ada peringatan dini tsunami yang dikeluarkan.

Hasil pendataan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus mencatat sebanyak 11 unit rumah mengalami kerusakan dengan rincian satu unit rusak berat, enam unit rusak sedang, dan empat unit rusak ringan. Kerusakan terutama terjadi di Pekon Sidodadi, Pekon Tugu Rejo, dan Pekon Karang Rejo. Meski ada kerusakan bangunan, tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat peristiwa ini.

Tim Reaksi Cepat BPBD Tanggamus langsung bergerak ke lokasi sesaat setelah kejadian untuk melakukan assessment lapangan bersama aparat pekon dan kecamatan. Penilaian dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan bangunan serta kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.

“BPBD terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk BMKG dan unsur Forkopimda, untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat. Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan,” ujar Irvan Wahyudi, Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus.

Saat ini, proses pendataan lanjutan dan identifikasi kebutuhan logistik masih berlangsung. Pemerintah daerah menyiapkan langkah pemulihan serta mengupayakan dukungan perbaikan rumah warga terdampak sesuai prosedur yang berlaku.

BPBD Tanggamus mengingatkan masyarakat untuk selalu memperoleh informasi dari sumber resmi dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana gempa bumi, mengingat wilayah ini berada pada jalur sesar aktif dan zona rawan gempa.

Gerakan 5 Menit: Sebuah Inovasi Sederhana dalam Digitalisasi Arsip


Digitalisasi arsip menjadi kebutuhan mendesak bagi lembaga pemerintah di era modern. Tidak terkecuali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus yang meluncurkan sebuah inisiatif sederhana namun strategis bernama "Gerakan 5 Menit Dokumentasi Digital."  Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja melalui pengelolaan arsip berbasis digital.


​Inisiatif ini dirancang dengan prinsip utama yang mudah dipahami dan diterapkan oleh setiap pegawai. Prinsip-prinsip tersebut meliputi: cepat (cukup 5 menit per hari), rutin (konsisten setiap hari), sederhana (cukup pindai, beri nama berkas, dan unggah ke dashboard DEVI), dan bermanfaat (hasil digitalisasi langsung siap digunakan kapan saja).

Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Tanggamus, Akses Jalan Terputus


Hujan deras sejak Jumat (5/9) malam hingga Sabtu (6/9) pagi memicu banjir dan longsor di Kabupaten Tanggamus, terutama di Kecamatan Limau, Cukuh Balak, dan Kelumbayan. Puluhan rumah warga terendam air, sejumlah jembatan rusak, dan akses jalan utama lumpuh akibat tertutup material longsor. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material terhitung besar.

Banjir Kembali Landa Tanggamus, 18 Pekon Terendam


Banjir kembali melanda Kabupaten Tanggamus pada Kamis, 28 Agustus 2025, khususnya di Kecamatan Wonosobo. Dua pekon, yakni Soponyono dan Way Liwok, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak pagi hingga siang. Air meluap dari Sungai Way Ngarip dan Way Liwok, merendam puluhan rumah hingga setinggi dada orang dewasa. Warga pun terpaksa dievakuasi, sebagian diungsikan ke lokasi aman, sementara dapur umum darurat segera dibuka untuk memenuhi kebutuhan makanan.